Sabtu, 14 Januari 2012
BAU BUSUK MENGGANGGU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
BAU BUSUK MENGGANGGU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Garut, MK
Masyarakat sekitar Pasar Guntur Garut mengeluhkan karena
setiap hari nya harus mencium bau busuk yang menyengat dari sampah dari pasarGuntur
selain masyarakat juga di rasakan siswa/siswi MTs Gegeri 1 Garut yang
mana setiap harinya tidak luput
mencium aroma yang tidak sedap mengakibatkan pada proses belajar mengajar terganggu .
tentu saja konsentrasi belajar mengajar terpecah belah, tangan yang seharusnya
memegang pensil dan pulpen harus di tambah memegang hidungnya, karena bau busuk menyengat yang dibawa angin masuk kedalam ruang kelassehingga menganggu pernapasan Siswa/Siswi MTs
Negeri 1 Garut.
Masalah sampah memang tanggung jawab bersama namun,
pemerintah Kabupaten Garut yang memiliki kewenangan, karena
itu kami berharap agar segera merelokasikan penumpukan sampah tersebut di
tempat yang semestinya jauh dari kegiatan belajar.
Agar anak didik di
sekolah kami merasa aman dan nyaman dalam menuntut ilmu karena
mereka juga adalah penerus dan harapan bangsa di masa depan,tutur kepala sekolah
MTs Negeri 1 Garut Ishak S.Pdi,
disertai Guru kelas 9 Dede Sutisna
Siswa MTs Negeri 1 Garut. Aula dan Melisa
kelas 9.7 adanya bau busuk sampah yang masuk ke dalam kelas sangat menggu
pelajaran dan pernapasan ,untuk itu kepada Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Garut
,tempat sampah di pasarGuntur
mohon di perhatikan jangan terlalu dekat dengan penduduk apalagi
dekat Sekolah sangatlah mengganggu sekali .
Salah satu penjual nasi yang berjulan sekitar jalanGuntur .,Rohaeti mengeluh.
Gara-gara bau sampah dagangan kami jadi sepi. Pembeli memilih
menghindar.
Kami sebagai pedagang kecil hanya kenyang setiap harinya menghirup bau busuk dari tumpukan
sampah., selain itu pejalan kaki
yang melintaspun harus tutup hidung.
Salah satu warga sekitar pasar Guntur Royani
warga Rt 4/17 Desa Haur Panggung Kecamatan Tarogong Kidul setiap harinya harus
mengisap bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah pasar Guntur sehingga
mengganggu pernapasan,
Dirasakan Asep Iman SH Panitra Muda pidana
dari pengadilan Garut ,yang setiap
harinya mencium bau busuk dari sampah Pasar Guntur yang di bawa angin masuk ke
kantor Pengadilan sehingga mengganggu jalan nya persidangan. kami berharap agar segera
merelokasikan penumpukan sampah tersebut di tempat yang semestinya jauh dari tempat penduduk
Kepala UPTD Pasar Guntur H Dayat S.Sos
didampingi Kasubag Pasar Guntur Mimin Mintarsih di temui media republik di
kantornya mengakuinya, adanya
bau busuk yang di timbulkan dari Pasar Guntur ,kendalanya TPS tidak memadai seharusnya bak sampah tersebut di benahi dan bawahnya harus di tembok supaya
remesan-remasan air dari sampah tidak masuk ke dalam tanah apalalagi sekarang
musim penghujan, dan tidak adanya penyaluran air sehingga mengakibatkan bau busuk.yang
tidak henti-henti nya.padahal Pihak Pasar Guntur Setiap tahunnya memberi kontrobusi ke pemkab Garut sebesar Rp
432.4056.00 ( 90.23%)
Pihak pasar sudah berulang kali menyampailan permberitahuan ke pihak terkait terutama ke
Bupati Garut. Ceng Ftkri yang intinya agar TPS Pasar Guntur di benahi supaya sampah tersebut tidak berserakan ke luar,
tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya.tuturnya .
Garut, MK
Masyarakat sekitar Pasar Guntur Garut mengeluhkan karena
setiap hari nya harus mencium bau busuk yang menyengat dari sampah dari pasar
mana setiap harinya tidak luput
mencium aroma yang tidak sedap mengakibatkan pada proses belajar mengajar terganggu .
tentu saja konsentrasi belajar mengajar terpecah belah, tangan yang seharusnya
memegang pensil dan pulpen harus di tambah memegang hidungnya, karena bau busuk menyengat yang dibawa angin masuk kedalam ruang kelassehingga menganggu pernapasan Siswa/Siswi MTs
Negeri 1 Garut.
Masalah sampah memang tanggung jawab bersama namun,
pemerintah Kabupaten Garut yang memiliki kewenangan, karena
itu kami berharap agar segera merelokasikan penumpukan sampah tersebut di
tempat yang semestinya jauh dari kegiatan belajar.
Agar anak didik di
sekolah kami merasa aman dan nyaman dalam menuntut ilmu karena
mereka juga adalah penerus dan harapan bangsa di masa depan,tutur kepala sekolah
MTs Negeri 1 Garut Ishak S.Pdi,
disertai Guru kelas 9 Dede Sutisna
Siswa MTs Negeri 1 Garut. Aula dan Melisa
kelas 9.7 adanya bau busuk sampah yang masuk ke dalam kelas sangat menggu
pelajaran dan pernapasan ,untuk itu kepada Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Garut
,tempat sampah di pasar
dekat Sekolah sangatlah mengganggu sekali .
Salah satu penjual nasi yang berjulan sekitar jalan
menghindar.
Kami sebagai pedagang kecil hanya kenyang setiap harinya menghirup bau busuk dari tumpukan
sampah., selain itu pejalan kaki
yang melintaspun harus tutup hidung.
Salah satu warga sekitar pasar Guntur Royani
warga Rt 4/17 Desa Haur Panggung Kecamatan Tarogong Kidul setiap harinya harus
mengisap bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah pasar Guntur sehingga
mengganggu pernapasan,
Dirasakan Asep Iman SH Panitra Muda pidana
dari pengadilan Garut ,yang setiap
harinya mencium bau busuk dari sampah Pasar Guntur yang di bawa angin masuk ke
kantor Pengadilan sehingga mengganggu jalan nya persidangan. kami berharap agar segera
merelokasikan penumpukan sampah tersebut di tempat yang semestinya jauh dari tempat penduduk
Kepala UPTD Pasar Guntur H Dayat S.Sos
didampingi Kasubag Pasar Guntur Mimin Mintarsih di temui media republik di
kantornya mengakuinya, adanya
bau busuk yang di timbulkan dari Pasar Guntur ,kendalanya TPS tidak memadai seharusnya bak sampah tersebut di benahi dan bawahnya harus di tembok supaya
remesan-remasan air dari sampah tidak masuk ke dalam tanah apalalagi sekarang
musim penghujan, dan tidak adanya penyaluran air sehingga mengakibatkan bau busuk.yang
tidak henti-henti nya.padahal Pihak Pasar Guntur Setiap tahunnya memberi kontrobusi ke pemkab Garut sebesar Rp
432.4056.00 ( 90.23%)
Pihak pasar sudah berulang kali menyampailan permberitahuan ke pihak terkait terutama ke
Bupati Garut. Ceng Ftkri yang intinya agar TPS Pasar Guntur di benahi supaya sampah tersebut tidak berserakan ke luar,
tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya.tuturnya .
Den's
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar